Valentine’s Day itu apa? Sejarahnya bagaimana? Jika dua pertanyaan
itu diajukan kepada mereka yang suka ber-Valentine’s Day, banyak yang
tak bisa menjawab. Itu berarti, bahwa saat ber-Valentine’s Day mereka
tak sadar bahwa yang dikerjakannya itu jauh dari ajaran agamanya.
Sejenak kita baca www.tempo.co
07/02/2012 tentang “Asal Muasal Hari Kasih Sayang”. Ternyata, cukup
banyak versinya. Berikut ini, petikan dari salah satu yang popular.
Di Prancis, Inggris, dan Roma -pada abad ke 14- Valentine’s Day
dihubungkan dengan Hari Raya Santo Valentinus yang merupakan simbol
cinta romantis. Dikisahkan, Santo Valentinus adalah seorang pendeta yang
hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin Kaisar Claudius yang kejam.
Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar dan menginginkan
semua pria di kerajaannya bergabung bersamanya.
Namun, keinginan sang kaisar tidak didukung bahkan mendapat
perlawanan terutama dari Valentinus yang membantu para pria yang enggan
terlibat di peperangan lantaran mereka tak ingin meninggalkan keluarga
dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah dan memerintahkan
pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila melarang pernikahan. Pikir
sang kaisar, apabila para pria tidak menikah, mereka akan senang hati
bergabung dengan militer.
Sebagai seorang pendeta, Santo Valentinus secara rahasia, diam-diam
dan berhati-hati terus membantu menikahkan para pasangan yang tengah
jatuh cinta dengan melakukan pemberkatan dalam sebuah kapel kecil yang
hanya diterangi cahaya lilin.
Pada suatu malam, sang kaisar berhasil menangkap basah Santo
Valentinus sedang memberkati salah satu pasangan dan lalu
menjebloskannya ke penjara dengan vonis hukuman mati penggal kepala.
Peristiwa ini justru menumbuhkan simpati dan dukungan masyarakat kepada
Santo Valentinus dengan melempar bunga dan pesan.
Pada 14 Februari -sebelum dieksekusi- Santo Valentinus menulis sebuah
pesan pernyataan cinta untuk gadis putri sipir penjara yang dititipkan
ke sipir penjara dan tertulis “Dengan cinta, dari Valentinusmu”. Pesan
ini lalu mengubah segalanya, yaitu setiap tanggal 14 Februari orang di
berbagai belahan dunia merayakannya sebagai Hari Kasih Sayang untuk
mengingat Santo Valentine sebagai pejuang cinta.
Jangan Menyerupai
Tampak, dari sisi asal-muasalnya, jika kita ber-Valentine’s Day bisa
dibilang bahwa itu bentuk tasyabbuh
(menyerupai) orang-orang kafir, sebuah perilaku yang dilarang oleh
Rasulullah SAW (lihat HR Abu Dawud, Ahmad, dan ath-Thabrani).
Sikap suka mengikuti sesuatu tanpa kita tahu dasar (hukum)-nya, itu
tak boleh kita lakukan. “Dan janganlah kamu mengikuti apa
yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggung-jawabannya” (QS Al-Israa’ [17]: 36).
Berhati-hatilah! []
sumber: anwardjaelani.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar